BAB XI – MANUSIA DAN HARAPAN
BAB XI –MANUSIA DAN HARAPAN
A.
HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan
bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan
masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha
orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik
kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa.
Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh.
Bila
dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu
muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan
dan cita-cita terdapat persamaan yaitu keduanya menyangkut masa depan karena
belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan
hal yang lebih baik atau meningkat.
Pada
hakikatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sesuai
dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah:
1.
kelangsungan
hidup
2.
keamanan
3.
hak
dan kewajiban mencintai dan dicintai
4.
diakui
lingkungan
5.
perwujudan
cita-cita
B. KEPERCAYAAN
Kepercayaan
berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran. Dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Kebenaran atau benar
amat penting bagi manusia.
Dr Yuyun
Suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang
kebenaran :
1.) teori
koherensi; suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren
atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2.)
teori
korespondensi; teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan
yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yang
dituju oleh pernyataan tersebut.
3.)
teori
pragmatis; kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan
tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu
dapat dibedakan atas :
1. kepercayaan
pada diri sendiri
2. kepercayaan
pada orang lain
3. kepercayaan
pada pemerintah
4. kepercayaan
pada Tuhan
Komentar
Posting Komentar