Teori Organisasi Umum 2


1.Tipe dan Bentuk Organisasi

Tipe-tipe organisasi
1.    Organisasi Garis (Line Organization)
2.    Organisasi Garis dan Staf (Line and Staff Organization)
3.    Organisasi Fungsional (Functional Organization)
4.    Organisasi Panitia (Commit Organization)
Bentuk Organisasi:
Dalan berorganisasi tentu mempunyai bentuk bentuk organisasi
 
1. Bentuk organisasi staff
2. Bentuk organisasi lini
3.Bentuk organisasi fungsional
4. Bentuk organisasi fungsional dan lini
5. Bentuk organisasi fungsional dan staff
6. Bentuk organisasi lini dan staff


2.Struktur dan Skema Organisasi

Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi, komponen-komponen dalam tiap organisasi memiliki ketergantungan. Sehingga jika suatu komponen baik. Maka akan berpengaruh pada komponen lainnya dan organisasi tersebut 

3.Pengertian Konflik

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.



4.Jenis dan Sumber Konflik

Jenis- Jenis Konflik


Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi, yaitu:
1. Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya, bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.

2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama. Hal ini sering disebabkan oleh perbedaan- perbedaan kepribadian. Konflik ini juga berasal dari adanya konflik antar peranan seperti antara manajer dan bawahan.
3. Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka, seperti seorang individu dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma- norma kelompok.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama. Karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok.
5. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, harga- harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien.

Sumber- Sumber Konflik

Faktor- faktor penyebab konflik beraneka ragam, yaitu:
1. Komunikasi: pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit dimengerti atau informasi yang mendua dan tidak lengkap serta gaya individu manajer yang tidak konsisten.

2. Struktur: Pertarungan kekuasaan antar departemen dengan kepentingan- kepentingan atau sistem penilaian yang bertentangan, persaingan untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas, atau saling ketergantungan dua atau lebih kelompok- kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan mereka.
3. Pribadi: ketidaksesuaian tujuan atau nilai- nilai social pribadi karyawan dengan perilaku yang diperankan pada jabatan mereka dan perbedaan dalam nilai- nilai atau persepsi.
4. Kelangkaan sumber daya dan dana yang langka. Hal ini karena suatu individu atau organisasi yang memiliki sumber daya dan dana yang terbatas.
5. Saling ketergantungan pekerjaan.
6. Ketergantungan pekerjaan satu arah. Berbeda dengan sebelumnya, ketergantungan pekerjaan satu arah berarti bahwa keseimbangan kekuasaan telah bergeser, konflik pasti lebih tinggi karena unit yang dominan mempunyai dorongan yang sedikit saja untuk bekerja sama dengan unit yang berada di bawahnya.
7. Ketidakjelasan tanggung jawab atau yurisdiksi. Dalam hal tertentu, pada dasarnya orang memang tidak ingin bertanggung jawab, terlebih mengenai hal- hal yang berakibat tidak atau kurang menguntungkan. Apabila hal ini menyangkut beberapa pihak dan masing- masing tidak mau bertanggung jawab maka kejadian seperti ini dapat menimbulkan konflik.
8. Ketidakterbukaan terhadap satu sama lain
9. Ketidaksalingpercaya antara satu orang dengan orang lain dalam organisasi.
10. Ketidakjelasan pola pengambilan keputusan, pola pendelegasian wewenang, mekanisme kerja dan pembagian tugas.
11. Kelompok pimpinan tidak responsitif terhadap kebutuhan dan aspirasi para bawahannya.
12. Adanya asumsi bahwa dalam organisasi terdapat berbagai kepentingan yang      diperkirakan tidak dapat atau sulit diserasikan.

Sumber : http://latansablog.wordpress.com/2011/11/24/pengertian-jenis-dan-sumber-konflik/

5.Strategi Penyeselaian Konflik

STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
 

Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :
1. Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.
2. Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.
3. Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lkain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
4. Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.
5. Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.


Sumber : http://blog.komputerbutut.com/campuran/menyelesaikan-permasalahan-konflik-sosial.php

6.Motivasi

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.[1] Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, 
dan ketekunan.[2]

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi

7.Teori Motivasi

Tahun 1950an merupakan periode perkembangan konsep-konsep motivasi.Teori-teori yang berkembang pada masa ini adalah hierarki teori kebutuhan, teori X dan Y, dan teori dua faktor.Teori-teori kuno dikenal karena merupakan dasar berkembangnya teori yang ada hingga saat ini yang digunakan oleh manajer pelaksana di organisasi-organisasi di dunia dalam menjelaskan motivasi karyawan.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi

8.Proses Mempengaruhi

Dalam perusahaan tentu adanya proses peran dari masing – masing pegawai dalam suatu perusahaan.Proses peranpun itu meliputi cara kerjanya perusahaan untuk mencari harapan yang terbaik.Dimana perusahaan bisa untuk berkembang dengan baik tanpa adanya hal untuk saling mempengaruhi.Peran itupun akan saling menunjang kemajuan perusahaan.Karena dengan adanya peran untuk saling mempengaruhi maka perusahaan akan saling terdapat komunikasi yang baik didalam menjalin etika yang formal.
Dari sini akan tampak bahwa setiap perusahaan akan bisa mempengaruhi setiap pegawainya unutk melakukan hal yang terbaik.Berikut akan dijelaskan bagaimana peran proses mempengaruhi dalam suatu perusahaan.Proses mempengaruhi adalah suatu kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.sedangkan elemen – elemen nya adalah :

a. orang yang mempengaruhi (0)‏
b. metode mempengaruhi (
)‏
c. orang yang dipengaruhi (p)‏

Jadi proses mempengaruhi : 0 p

Sumber : http://chytgs.blogspot.com/2012/03/proses-mempengaruhi-pengambilan.html

9.Proses Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah pemilihan beberapa tindakan alternatif yang ada untuk mencapai satu atau beberapa tujuan yang telah diterapkan (Turban, 2005). Pada dasarnya pengambilan keputusan merupakan suatu bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih, yang prosesnya melalui mekanisme tertentu dengan harapan akan menghasilkan suatu keputusan yang terbaik.

Sumber : http://informatika.web.id/proses-pengambilan-keputusan.htm




10.Organisasi Regional dan Internasional 
 

Organisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja. Organisasi regional mempunyai wilayah kegiatannya bersifat regional, dan keanggotaan hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja.
Organisasi internasional adalah suatu bentuk organisasi dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yg juga merupakan isi dari perjanjian atau charter.

Sumber:http://aliadelina.blogspot.com/2012/10/organisasi-regional-dan-internasional.html





Cita-Cita dan Harapan



1.Cita-Cita 

Cita-cita saya suatu saat nanti yaitu menjadi pengusaha. Pengusaha yang membangun perusahaan dengan hasil jerih payah sendiri karena saya ingin mandiri dan membuat orangtua saya bangga. Saya ingin membangun perusahaan tektil atau perusahaan otomotif, kedua pilihan itu masih perlu saya pikirkan. Sebenarnya cita-cita yang paling saya impikan adalah membahagiakan kedua orangtua saya dengan apa yang saya raih dan orangtua saya inginkan. Pengusaha bukan hanya sekedar mencari keuntungan, tetapi harus memikirkan juga bagaimana perusahaan yang saya jalankan tidak merugikan alam dan orang lain. Misalnya pembuangan limbahnya sudah di pikirkan sebelumnya dan sudah mendapatkan tempat untuk pembuangan limbah itu.  Saya berharap perusahaan yang saya bangun nanti bisa bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.

2.Harapan

Harapan saya untuk negara Indonesia adalah tercapainya kesejahteraan rakyat tanpa adanya diskriminasi dan tidak ada lagi koruptor-koruptor yang berlaga memperjuangkan rakyat. Indonesia juga harus bisa beradaptasi dengan teknologi informasi yang semakin berkembang. Tapi harus di saring terlebih dahulu mana yang baik dan mana yang merugikan. Jangan sampai rakyat Indonesia terbuai oleh teknologi yang semakin canggih yang berdampak semakin menurunnya budaya Indonesia.

KONFLIK ANTAR SUKU BANGSA

A.KONFLIK ANTAR SUKU BANGSA.

Konflik antara suku bangsa di Indonesia sudah sering sekali terjadi. Tak jarang pun konflik yang berlangsung langsung tersebut menyebabkan terjadinya pertumpahan darah/perkelahian pada pihak-pihak yang terkait. Meski pun seringkali sumber penyebab pro dan kontra tersebut adalah hal yang tidak terlalu penting sekali.
Fanatisme kesukuan yang tinggi membuat permasalahan yang tidak terlalu penting tersebut berubah menjadi masalah yang sangat serius. Rasa gotongroyong/solidaritas sangat kecil dan pola pemikiran yang sangat dangkal membuat merka tidak berpikir panjang dalam menyikapi permasalahan yang timbul tersebut. Oleh karena itu, proses penyelesaian masalah pun kadangkala dilakukan dengan cara kekerasan tanpa mendepankan dialog dari pihak bertikai.


 B.   Penyebab konflik.
Konflik antar suku bangsa di Indonesia buka menjadi sebuah wacana baru. Permasalahan antara suku di Indonesia ini bermulah sejak masa kelam di era penjajahan Belanda. Hal ini disebabkan oleh keadaan bangsa Indonesia yang berasal dari berbagai macam suku bangsa. Tiap-tiap suku memiliki tata budaya yang berbeda satu sama lain.
Secara garis besar, ada beberapa hal yang sering menjadi penyebab terjadinya konflik antar suku bangsa di Indonesia. Beberapa penyebab tersebut antara lain;
       
1. Sejarah masa lalu, dimana pada masa lalu kehidupan antar suku diwarnai persaingan yang bersujung pada konflik untuk memperebutkan status dan juga gengsi

2. Kecemburuan ekonomi, biasanya, suku pendatang yang mampu meraih keberhasilan di bidang ekonomi akan menimbulkan kecemburuan pada penduduk asli, hal ini akan menyebabkan terjadinya gesekan karena menganggap bahwa suku pendatang merebut potensi ekonomi yang seharusnya mampu menyejahterakan suku asli.

        3.Rasa fanatisme sempit, hal ini juga menyebabkan ada perasaan bahwa kepentingan kelompok harus dibela, terlepas dari posisi benar atau salah.

4.Kurangnya pendidikan agama, pendidikan agama sangat penting untuk menahan hawa nafsu yang ingin membuat kita lupa pada Allah SWT.






    C.   Dampak Konflik Antar Suku

Adanya berbagai konflik antar suku yang terjadi tersebut akan menimbulkan dampak baik yang bisa dirasakan secara langsung atau tidak. Dampak ini bukan hanya menimpa pada kelompok yang tidak terlibat konflik saja, tetapi tidak kemungkinan juga menimpa pada kelompok yang tidak terlibat langsung dalam konflik tersebut.

Beberapa dampak konflik antar lain:

Ø  Menimbulkan hilangnya rasa aman, masyarakat yang tinggal di kawasan rawan konflik akan selalu di hantui ketakutan apabila konflik kembali terulang.
Ø  Hilangnya persatuan bangsa, denga  konflik antar suku tersebut, maka persatuan bangsa akan mudah hilang karena masing-masing pihak enggan untuk diajak berdamai/rujuk.
Ø  Rusaknya tat kehidupan, konflik membuat masyarakat kehilangan kesempatan untuk bekerja, mencari nafkah atau mendapatkan pendidikan dan pelayanan kesehatan sebagaimana mestinya.

   D.   Contoh Konflik Antar Suku Bangsa
 Perbedaan Stereotipe


Stereotipe itu sendiri adalah pendapat atau prasangka mengenai orang-orang dari kelompok tertentu, dimana pendapat tersebut hanya didasarkan bahwa orang-orang tersebut termasuk dalam kelompok tertentu tersebut. Stereotipe dapat berupa prasangka positif dan negatif, dan kadang-kadang dijadikan alasan untuk melakukan tindakan diskriminatif. Sebagian orang menganggap segala bentuk stereotipe negatif. Stereotipe jarang sekali akurat, biasanya hanya memiliki sedikit dasar yang benar, atau bahkan sepenuhnya dikarang-karang.

Setiap suku tentu memiliki adat-istiadat dan kebiasaan tertentu yang beragam. Keanekaragaman tersebut tentu memabawa dampak dan kosekuensi sosial yang beragam pula. Jika hal ini tidak dapat disikapi dengan baik maka perbedaan tersebut justru akan terus manjadi faktor utama penyebab terjadi perang antar suku.
Contoh yang sangat nyata yang dapat kita lihat adalah stereotipe orang Madura yang identik dengan watak kasar dan keras. Yang sering menyelesaikan masalah dengancarok, mengakhiri sengketa dengan duel maut yang berujung kematian. Latar belakang penyebab adalh dendam dan kerabat atau keluarga yang terluka.

Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional

Identitas nasional merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu:

      Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan yang bersifat ada sejak lahir, yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin.

      Agama
Sesuai dengan fundamental falsafah Indonesia yakni Pancasila, sila pertama "Ketuhanan yang Maha Esa" dalam sila ini terkandung bahwa Negara kita didirikan atas dasar agama dan warga negaranyapun wajib memilih 1 diantara 5 agama yang ada di Indonesia.

      Kebudayaan
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk berkelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapinya.

 

    Bahasa
Di Indonesia terdapat beragam bahasa beserta logatnya. Kita ingat dengan peristitwa histories pada tahun 1928 golongan pemuda Indonesia menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan melalui peristiwa historis yang disebut sumpah pemuda.

Sumber :



 

Komentar

Postingan Populer