ISD BAB IV
ISD BAB IV
PEMUDA DAN SOSIALISASI
PENGERTIAN INTERNALISASI BELAJAR, SPESIALISASI dan PROSES SOSIALISASI
Ketiga kata atau istilah internalisasi, belajar, dan
spesialisasi pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses
berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. Istilah internalisasi lebih
ditekankan pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma
tersebut, atau proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai
institusional saja, akan tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa
anggota masyarakat. Norma tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu norma
yang mengatur pribadi (mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan) dan norma
yang mengatur hubungan pribadi (mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung di lingkungan maupun di lembaga pendidikan.
Istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung di lingkungan maupun di lembaga pendidikan.
Istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
Dengan demikian pengertian proses sosialisasi adalah suatu
tahapan-tahapan dalam pembentukan sikap atau perilaku seorang anak
sesuai dengan perilaku atau norma-norma dalam kelompok atau keluarga.
Berikut ini pengertian proses sosialisasi menurut beberapa ahli :1. Menurut Krathwohl (1981)
Proses sosialisasi adalah proses yang mengusahakan seseorang menjadi peka terhadap rangsangan masyarakatnya dan menyesuaikan diri serta berperilaku seperti orang lain dalam masyarakat kelompoknyya atau kebudayaannya.
2. Laurence (1988)
Proses sosialisasi adalah proses pendidikan atau latihan seseorang yang belum berpengalaman dalam suatu kebudayaan belajar dan berusaha menguasai kebudayaan sebagai aspek perilakunya.
3. Guire (1974)
Proses sosialisasi adalah proses penyajian kemungkinan-kemungkinan perilaku perorangan dengan sanksi positif atau negatif yang akan menyebabkan penerimaan atau penolakan oleh orang lain.
4. Lawang, Robert M.Z (1985)
Proses sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan berpartisipasi yang efektif dalam kehidupan sosial.
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama
dengan peran warga yang lainnnya di masyarakat. Mahasiswa mendapat
tempat istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang
menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah,
ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan
warga yang lain.
Secara tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda
dihinggapi dengan idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka
menjadi bermental instan dan bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja
dan malas mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak
diutamakan sehingga etos kerja jadi lemah.
Sarana tempat hiburan tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan” arena
billyard, playstation, atau arena hiburan ketangkasan lainnya, hanyalah
tempat bagi anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara percuma
karena menarik perhatian dan waktu mereka yang semestinya diisi dengan
lebih banyak untuk belajar, membaca buku di perpustakaan, berorganisasi
atau mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih positif.
Peran pemuda yang seperti ini adalah peran sebagai konsumen saja, pemuda
dan mahasiswa berperan sebagai “penikmat” bukan yang berkontemplasi
(pencipta karya). Dapat ditambahkan disini persoalan NARKOBA yang
dominan terjadi di kalangan generasi muda yang memunculkan kehancuran
besar bagi bangsa Indonesia.
POLA DASAR PEMBINAAN dan PENGEMBANGAN GENERASI MUDA
Pemuda bangsa, identik dengan generasi penerus. Para pemuda
bangsa sekarang ini dituntut mempunyai kemampuan lebih dan pola pikir yang
semakin berkembang. Hal tersebut dimaksudkan agar para pemuda dapat bersaing
ditengah-tengah kompetisi dunia yang semakin maju dengan pesat. Keadaan ini
pula yang mengharuskan faktor-faktor pendukung seperti lembaga pendidikan dan
pengawasan dari pihak yang lain untuk lebih kritis terhadap perkembangan
generasi muda saat ini.
Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda
ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri
Pendidkan dan Kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978. Yang
mempunyai tujuan agar pihak-pihak yang berkepentingan benar-benar memakai
pedoman untuk dapat mencapai tujuan yang tepat.
1. Pancasila
2. Undang-undang dasar 1945
3. Garis-garis Besar Haluan Negara
4. Sumpah Pemuda dan Proklamasi
5. Tata nilai ditengah masyarakat
Dalam hal ini pembinaan dan pengembangan generasi muda
menyangkut 2 pengertian pokok yaitu:
a). generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan
yaitu mereka yang memiliki kemampuan dan dasar untuk dapat mandiri.
b). generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan yaitu mereka yang
memerlukan pengembangan untuk mengasah kemampuan dan belum bisa mandiri.
Dan beberapa peranan orang terdekat pun sangat memiliki
pengaruh untuk mengawasi setiap perbuatan dan tindakan yang berarah pada
tindakan kriminal dan pergaulan yang negatif.
Tujuan sosialisasi ada 4 yaitu:
1. Memberikan
ketrampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat.
2. Mengembangkan
kemampuan berkomunikasi secara efektif.
3. Membantu
mengendalikan fungsi – fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan
mawas diri yang tepat.
4. Membiasakan
diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai – nilai dan kepercayaan pokok yang
ada dimasyarakat.
PENGERTIAN PERGURUAN dan PENDIDIKAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya
masing-masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan pendidikan
penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan
perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat mengembangkan lebih
dalam lagi ilmu-ilmu yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya
(SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan
dapat memajukan bangsa dan negaranya.
Kualitas sumber daya manusia
merupakan faktor yang sangat menentukan dalam proses pembangunan. Hal ini
karena manusia bukan semata-mata menjadi obyek pembangunan tetapi juga
merupakan subyek pembangunan. Sebagai subyek pembangunan, maka setiap orang
harus terlibat secara aktif dalam proses pembangunan, sedangkan sebagai obyek,
maka hasil pembangunan tersebut harus bisa dinikmati oleh setiap orang.
Disinilah terletak arti penting
dari pendidikan sebagai upaya terciptanya kualitas sumber daya manusia, sebagai
prasarat utama dalam pembangunan. Suatu bangsa akan berhasil dalam
pembangunannya secara “self propelling” dan tumbuh menjadi bangsa yang maju
apabila telah berhasil memenuhi minimum jumlah dan mutu (termasuk relevansi
dengan pembangunan) dalam pendidikan penduduknya. Moderenisasi Jepang merupakan
contoh prototipe dalam hubungan ini.
Dalam hal inilah, maka
pembicaraan tentang generasi muda/pemuda, khususnya yang berkesempatan
mengenyam pendidikan tinggi menjadi penting. Karena berbagai alasan;
Pertama, sebagai kelompok
masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang
luas tentang masyarakatnya, karena adanya kesempatan untuk terlibat didalam
pemikiran, pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam
masyarakat.
Kedua, sebagai kelompok
masyarakat yang paling lama dibangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses
sosialisasi terpanjang secara berencana, dibandingkan dengan generasi
muda/pemuda lainnya, dan melalui pelajaran seperti, PPKN, Sejarah dan Antropologi
maka berbagai masalah kenegaraan dan kemasyarakatan dapat diketahui.
Ketiga, mahasiswa yang berasal
dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya
akulturasi sosial dan budaya dimana hal ini akan memperkaya khasanah kebudayaannya,
sehingga mampu melihat Indonesia secara keseluruhan.
Keempat, mahasiswa sebagai
kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan. Struktur
perekonomian dan prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan
elite di kalangan generasi muda/pemuda, umumnya mempunyai latar belakang
sosial, ekonomi dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda
lainnya. Dan adalah jelas bahwa mahasiswa pada umumnya mempunyai pandangan yang
lebih luas dan jauh kedepan serta ketrampilan berorganisasi yang lebih baik
dibandingkan dengan generasi muda lainnya.
PENDAPAT
Pendapat saya mengenai pemuda dan sosialisi ialah Pemuda merupakan
tombak suatu negara, sebagai mana telah kita rasakan bahwa perjuangan
suatu negera terlaksana karena adanya pemuda. pemuda merupakan aset
terpenting suatu negara. Berikan aku 1 pemuda maka akan aku goncangkan
dunia begitulah cuplikan kata dari seorang bapak proklamator kita yaitu
BUNG KARNO, oleh sebab itu kita sebagai pemuda hendak nya harus menjadi
pemuda yang berkualitas baik dalam sosialisai maupun dalam bidang
akademis. Pendidikan dan Sosialisai merupakan 2 hal yang tak dapat
terpisahkan, ketika kita dalam memperoleh pendidikan makan di situ lah
kita mulai mengenal yang namanya sosialisasi. dalam sosialisasi kita
harus memperhatikan apa dan bangaimana kita bersikap atau beretika. Di
balik itu pemuda juga harus membekali diri dengan pendidikan agar kita
sebagai pemuda tidak mudah terjerumus dengan adanya pengaruh-pengaruh
dari luar. baik itu pendidikan karekter maupun pendidikan formal.
REFERENSI
http://ciptadestiara.wordpress.com/category/peranan-sosial-pemuda-dalam-masyarakat/
http://handokoari03.blogspot.com/2012/12/pembinaan-dan-pengembangan-generasi-muda.html
http://etrisetiowati.blogspot.com/2011/10/tujuan-pokok-sosialisasi.html
http://furikurniati.webs.com/tugasisd3.htm
Komentar
Posting Komentar