Inovasi Teknologi pada Perusahaan jasa pengiriman logistik
DHL Luncurkan Proyek Pengiriman dengan Drone di Jerman
Setelah Amazon dan Google
mengumumkan rencana untuk membuat layanan jasa pengiriman menggunakan pesawat
mini tanpa awak atau drone, kini giliran perusahaan jasa pengiriman terkemuka,
DHL, mengumumkan proyek serupa. DHL Jerman untuk pertama kalinya membuka unit
pengiriman khusus menggunakan drone Jerman dimana drone tersebut digunakan
untuk mengirimkan paket khusus kepada konsumen yang membutuhkan.
DHL menyebutkan bahwa drone
Parcelcopter atau dalam bahasa Jerman disebut Paketkopter, akan mengirim obat
dari desa di pinggir laut Norddeich sejauh 12 km melintasi Laut Utara ke sebuah
pulau kecil bernama Juist yang dihuni sekitar 2000 warga. Parcelcopter tersebut
akan terbang pada ketinggian 50 meter dengan kecepatan 18 meter per detik
tergantung pada kecepatan angin. DHL memilih menggunakan dronenya untuk
melakukan pengiriman saat kapal feri reguler atau penerbangan lainnya tidak
tersedia dan pengiriman tersebut akan dilakukan paling tidak sekali dalam
seminggu. Drone tersebut akan lepas landas, terbang dan mendarat dengan
otomatis di luar garis pandang dari stasiun mobile darat di Norddeich.
Disebutkan juga bahwa orang yang berjaga di stasiun akan terus memonitor
penerbangan tersebut secara real time via link data jarak jauh dan secara
konstan akan mengontak kontroler trafik udara regional.
Saat nantinya mencapai Juist, drone
tidak akan langsung mendarat di alamat rumah yang dituju namun diatur untuk
mendarat di sebuah landasan yang sudah ditentukan. Kemudian kru darat dari DHL
akan menerima paket obat-obatan yang diangkut drone tersebut dalam sebuah wadah
kargo yang terbuat dari karbon fiber tahan air dan langsung mengantarkannya ke
warga atau turis yang memesannya. Untuk saat ini DHL akan melayani pengiriman
obat-obatan prioritas tinggi dan barang-barang lain yang sangat dibutuhkan
dengan segera.
Menurut Jurge Gerdes dari DHL
Jerman, parcelcopter 2.0 yang digunakan merupakan salah satu sistem penerbangan
paling aman dan paling bisa diandalkan di kelasnya yang memenuhi persyaratan
yang dibutuhkan dalam memenuhi misi semacam ini. DHL bangga bahwa layanan
tambahan semacam ini bisa menciptakan nilai tambah kepada warga atau turis yang
tengah berada di pulau Juist dan sangat senang dengan dukungan yang didapat
dari masyarakat dan agensi-agensi yang terlibat dalam proyek ini.
Ini merupakan hasil proyek riset
yang dilakukan DHL sejak tahun Desember 2013 dimana DHL menggunakan drone yang
dibuat oleh co-partner Microdrones GmbH dan partner lainnya The Institute for
Flight System Dynamics di RWTH Aachen University. Quadcopter elektronik
tersebut dirancang tahan air dan cuaca buruk, memiliki berat 5kg dan bisa
mengangkut beban hingga berat 1.2 kg. Waktu terbangnya mencapai 45 menit atau
paling tidak sejauh 12 km dimana hal ini berarti setelah sampai di Juist, drone
tersebut membutuhkan penggantian baterai baru atau pengisian baterai ulang
sebelum terbang kembali ke stasiun utama di Norddeich.
Selain dilengkapi dengan data link,
drone juga dilengkapi dengan teknologi sensor canggih yang bisa dioperasikan
secara jarak jauh dari stasiun utama jika sewaktu-waktu ada yang tidak beres
dengan autopilotnya. Penerbangannya akan dibatasi pada wilayah udara tertentu
yang sudah diatur oleh Kementerian Transportasi dan Infrastruktur Digital Jerman.
Penerbangan akan berlanjut selama beberapa minggu dan setelah itu kelayakan
jangka panjang dari sistem tersebut akan dinilai.
Referensi :
Nama : Mahmud
NPM : 15113235
Kelas : 2KA16
Komentar
Posting Komentar