Pembahasan Tentang salah satu Perusahaan Provider di Indonesia dari berbagai aspek
XL Axiata
Pada awalnya
bernama PT. Excelcomindo Pratama (XL) dan beroperasi pada 1989. Kemudian
menjadi perusahaan publik dengan melakukan Initial Public Offering (IPO) pada
2005 menjual 20% sahamnya ke publik. XL merupakan satu-satunya perusahaan
telekomunikasi seluler yang membangun dan memiliki jaringan serat optik, yang
terdiri dari jaringan utama (backbone) sepanjang sisi kanan dan sisi kiri jalan
kereta api dari Bandung, Jawa Barat ke Surabaya, Jawa Timur dan mencakup
kota-kota besar lainnya di Jawa.
Untuk menambah
kapasitas dan mengatasi lalu lintas dalam kota yang padat di Jawa Tengah, telah
dibangun empat jaringan yang berhubungan dengan jaringan utama (backbone).
Serat optik utama di Jawa terdiri dari 72.144 kbps dan 216 serat inti
yang menggunakan synchronous digital hierarchy (SDH) untuk menghubungi
masing-masing poin sepanjang backbone dan kabel cincin.
Pada September
2003 telah didirikan sekitar 4.400 kilometer kabel jaringan optik dan hingga
2010 sudah mencapai 13.000 kilometer. Pada Agustus 2007 proyek jaringan
kabel laut XL dari Batam ke Johor Malaysia siap beroperasi. Proyek
yang bernama Batam Rengit Cable System (BRCS) itu akan menjadi jembatan
penghubung bagi jaringan XL di Indonesia dengan jaringan Telekom Malaysia (TM).
Dari Rengit, TM akan menyediakan akses ke jaringan global kepada
XL. Jaringan kabel optik bawah laut Batam-Rengit ini sepanjang kurang
lebih 63 km. Kapasitas yang tersedia adalah 48 core. Setiap satu pair
cable (@ 2 core) memiliki initial capacity sebesar 10 GHz. Dengan teknologi
terbaru DWDM, satu pair cable dapat di-upgrade hingga satuan Terra Bit.
Saat ini XL sudah
memiliki jaringan infrastruktur yang berbasis Internet Protocol (IP). Pada
2006, IP backbone XL sudah tersedia di 19 kota dan tahun ini akan menjadi 50
kota. Sekitar 60% dari jaringan backbone tersebut sudah
berbasis IP. Selain teknologi 2G, 2,5G, XL juga sudah mengimplementasikan
teknologi 3G dan 3,5 G termasuk untuk integrasi FMC. XL siap
memasuki era full Internet Protocol, yaitu adanya konvergensi layanan voice,
data, video dan broadcasting. Selain memberikan layanan seluler, XL juga memiliki
produk Business Solutions yaitu layanan solusi korporat berbasis sirkit sewa
(leased line), broadband dan IP (Internet Protocol).
Pada Desember
2009 nama perusahaan berubah menjadi menjadi PT XL Axiata Tbk., menyusul
perubahan nama perusahaan holdingnya di Malaysia. Saat ini pemegang sahamnya
adalah Axiata Investment Indonesia Sdn Bhd (sebelumnya Indocel Holding Sdn Bhd)
sebanyak 66,7%, Etisalat 13,3%), dan publik 20%. Axiata Investment adalah anak
perusahaan Telekom Malaysia (TM) Berhad Group, kemudian pada 2009 TM berganti
nama menjadi Axiata.
XL Axiata
merupakan anak perusahaan dari Axiata Group Berhad yang memiliki 8
operator di Asia yaitu Aktel (Banglades), Hello (Kamboja), Idea (India), MTCE
(Iran), Celcom (Malaysia), Multinet (Pakistan), M1 (Singapura), dan Dialog (Sri
Lanka).
Pendapat :
Kedua Perusahaan di atas merupakan contoh salah satu provider
terbesar yang ada di indonesia,dalam segi aspek penjualan dua provider ini
saling bersaing keduanya juga memiliki satu sama lain kelebihan dan kekurangan
masing-masing.Kedua perusahaan ini juga sudah lama menjadi provider yang ada di Indonesia,karena kebutuhan
komunikasi sangat di butuhkan bagi kehidupan manusia untuk mempermudah
komunikasi antar jarak yang jauh.Tetapi karena sudah mudahnya berkomunikasi
melalui handphone,hubungan manusia bisa jadi renggang karena sudahh merasa
malas untuk berkomunikasi antar muka.
Komentar
Posting Komentar