BAB 3
Nama : MAHMUD
Kelas : 1KA09
NPM : 15113235
KONSEPSI ILMU BUDAYA
DASAR
DALAM KESUSASTRAAN
v
PENDEKATAN KESUSASTRAAN
IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari
bahasa inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus
yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Jadi humanities berkaitan dengan
masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
IBD adalah salah satu
mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dari MKDU. IBD
tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian
yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities), akan tetapi IBD
semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan
cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-niali budaya. Pada saat menggunakan karya sastra, misalnya.
Mahasiswa tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra,
dan sebagainya. Memang seperti cabang-cabang the humanities lainnya, dalam ilmu
budaya dasar tidak diajarkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini
digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat
membantu mahasiswa untuk menjadi humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni
rupa, dan sebagainya.
Orientasi the
Humanities adalah ilmu dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu
yang tercakup dalam humanities, mahasiswa diharapkan dapat homo humanus yang
lebih baik.
ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut
Narative fiction, prosa viction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa indonesia
istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan
sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran, lakuan,
peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah
cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan
indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
·
Prosa lama meliputi
·
Dongeng-dongeng
·
Hikayat
·
Sejarah
·
Epos
·
Cerita pelipur lara
·
Prosa baru meliputi
·
Cerita pendek
·
Roman/novel
·
Biografi
·
Kisah
·
Otobiografi
·
NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat
sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
·
Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari pembaca fiksi
adalah pembaca dapat pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri
peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.
·
Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat
didalam ensiklopedi.
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi, dan merupakan
sarana bagi pemindahan yang takhenti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
·
Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seorang dapat menilai kehidupan
berdasarkan pengalaman –pengalaman dengan banyak individu.
·
ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran ilmu budaya dasar
tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan
apresiasinya yang murni. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber
belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok pemabahasan yang terdapat dalam ilmu
budaya sosial.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada
perkuliahan ilmu budaya dasar adalah sebagai berikut :
·
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaiaan pengalaman dalam sastra puisi
disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin
memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman
hidupnya dari sekedar pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman
perwakilan itu sastra puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki
kesadaran (insight wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti
banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
·
Puisi dan Keinsyafan atau Kesdaran Individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat
menjenguk hati atau pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri.
Karena melalui puisinya snag penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam
hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
·
Puisi dan Keinsyafan Sosial
Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar
manusia sosial yang bisa berupa:
·
Penderitaan atas ketidak adilan
·
Perjuangan untuk kekuasaan
·
Konflik dengan sesamanya
·
Pemberontakan terhadap hukum tuhan
MARI KITA PERHATIKAN KUTIPAN PUISI DIBAWAH INI
SURAT DARI IBU
Asrul Sani
Pergi ke dunia luas anakku sayang
Pergi ke hidup bebas
Selama angin masih angin buritan
Dan matahari pergi menyinari daun-daunan
Dalam rimba dan padang hijau
Pergi ke laut lepas anakku sayang
Pergi ke alam bebas
Selama hari belum petang
Dan warna senja belum kemerah merahan
Menutup pintu waktu lampau
Jika bayang telah pudar
Dan elang laut pulang ke sarang
Angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
Dan mahkota sudah tau pedoman
Boleh engkau datang padaku
Kembali pulang anakku sayang
Kembali kebalik malam
Jika kapal telah rapat ke tepi
Kita segera bercerita
Tentang cinta dan hidupmu pagi hari
Asrul Sani dengan
sajaknya “Surat Dari Ibu” mengungkapkan betapa tulus cinta dan kasih sayang
seorang ibu kepada anaknya. Bukan dengan memanjakannya melainkan dengan nasehat
dan petuah-petuah agar anaknya pergi menuntut ilmu kenegeri seberang, dan
mencari pengalaman hidup sebanyak-banyaknya. Kalau anaknya telah menjadi orang
berulah ia boleh pulang dan si ibu akan membicarakan masa depannya, hidup
berumah tangga.
Komentar
Posting Komentar